Rabu, 24 November 2010

Kopi Luwak Part II

KOPI LUWAK PART II

Saya pikir postingan saya yang judulnya “Kopi Luwak, I’m Curious Enough about Ya” itu merupakan tulisan pertama sekaligus yang terakhir tentang kopi luwak. Tapi ternyata, secara tak disangka-sangka dan tak dinyana-nyana *fiuuhh…kalimat nggak efektif* tulisan tentang kopi luwak itu masih berlanjut.
Jadi, pada tulisan saya sebelumnya, saya jelaskan bahwa ada dua pendapat yang berbeda mengenai proses terjadinya kopi luwak. Inget kan ?
1. Versi guru SD saya : Kopi luwak itu asalnya dari sisa makanan luwak (biji kopi dimakan luwak, mengalami proses pencernaan, lalu dikeluarkan sebagai kotoran namun bentuknya masih utuh)

2. Versi guru SMP : Kopi luwak berasal dari sisa makanan luwak (luwak hanya memakan bagian luarnya saja, tapi biji di dalamnya tidak dimakan namun dibuang oleh si luwak, nah biji yang tidak dimakan itu yang katanya merupakan sisa makanan luwak yang diolah menjadi kopi luwak)

Sejak itu saya bingung, mana yang bener? Mana yang salah? Karena sebenarnya bisa saja beliau-beliau ini mendapatkan sumber informasi yang sama (misal dari sumber tertulis) yang keterangannya “Berasal dari sisa makanan luwak”. Nah, dari kalimat itu bisa muncul berbagai versi yang berbeda karena tiap orang menangkap informasi dengan cara mereka masing-masing.hahaaaaah, bingung ah.

Nggak tahu kenapa, waktu pelajaran Biologi kemarin (lupa tanggal berapa dan bulan apa), yang jelas belum terlalu lama. Saya lupa waktu itu lagi bahas bab apa, kalau nggak salah bab protista. Eh, atau jamur ya? Itulah pokoknya. Terus temen saya ada yang nanya soal kopi luwak ini ke guru saya. Hahahaa…beruntung saya, jadi dapet infonya.

Jadi, menurut guru Biologi SMA saya (versi ketiga) :
Yang menjadi dasar jawabannya masih sama yaitu “sisa makanan luwak” dan diartikan sebagai kotoran luwak. Jadi jawabannya persis sama dengan pendapat guru SD saya. Kemudian, beliau juga menjelaskan bahwa selama berada dalam proses pencernaan, biji kopi itu memang tidak hancur sehingga saat dikeluarkan pun bentuknya masih utuh. Ditambah lagi, katanya jawaban seperti itu kalau di jaman sekrang Cuma sebagai sample aja. Maksudnya, sekarang kan populasi luwak menurun. Jadi antara jumlah luwak dengan jumlah biji kopi yang harus dijadikan kopi luwak itu tidak seimbang. Sehingga, kalau jaman sekarang sih katanya proses pembuatannya dengan menggunakan mesin yang mekanismenya dibuat mirip dengan mekanisme di dalam perut luwak.ahahahaaaa…yayayaa… kalau ini saya ngerti maksudnya.

Jadi kesimpulannya, pendapat yang benar adalah pendapat dari guru SD dan guru SMA saya.

Thank you

Tidak ada komentar:

Posting Komentar