Kamis, 01 Juli 2010

Lamentations ( II ) - The Useless Advices

Tadi malam disidang lagi. Entah saya salah apa. Saya hanya diam, dan sesekali melontarkan senyum kepada mereka semua.

Apa yang mereka katakan tadi malam, sudah acap kali saya dengar sebelumnya. Dan mereka masih belum bosan untuk mengulanginya lagi. Sayangnya, saya sudah sangat bosan dengan advis-advis mereka yang menjurus pada sebuah ”perubahan” yang sama sekali tidak saya inginkan.

Ketika saya merespon keinginan mereka tanpa perubahan, bukankah seharusnya mereka sadar bahwa saya memang ”tak ingin” berubah apalagi diubah. Lagipula, ini terjadi tak hanya sekali. Tapi sampai sekarang saya belum menemukan pengertian mereka tentang hal ini, tentang ”saya”. Siapapun saya, bagaimanapun saya, atau apapun saya, saya tetap akan seperti ini.

Saya tahu apa yang mereka inginkan dari saya, karena mereka selalu mengingatkan itu pada saya tiap waktu. Tapi saya tak pernah mau menjadi ”seseorang yang mereka inginkan”, saya akan menjadi saya yang seperti ini. Kalau memang tak suka dengan saya yang ”sulit diubah”, kenapa tak mencari orang yang sesuai dengan keinginan mereka tanpa memberikan paksaan kepada saya untuk merubah diri.

Mereka mengatakan ini kepada saya :
”Kerjakan hal-hal yang jelas, yang pasti, dan yang kamu bisa saja.”
Meskipun dengan komposisi kata yang berbeda, tapi saya yakin kutipan di atas sama maknanya dengan ucapan mereka saat itu. Saya tak menjawabnya dengan sepatah kata pun, karena sepantasnya saya menghormati mereka.

Saya hanya berkata dalam hati :
”Justru saya ingin mencoba semua hal untuk mencari tahu apa yang saya bisa.”

Cukup sulit berada di posisi saya. Saya tak tahu apa yang akan saya hadapi nanti, atau esok hari. But I’ll survive. Kalian pikir ini berlebihan, tapi sebenarnya tidak. Kalau saja ada yang mau menggantikan posisi saya, saya akan memberikannya dengan senang hati. Karena ada di sini sebagai saya memang bukan hal yang mudah bagi saya sendiri. Saya pun tak tahu sebelumnya akan menjadi seseorang yang seperti ini, tapi inilah saya.

Terima kasih untuk waktunya...
28 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar